Rabu, 23 November 2016

CERPEN ASAL :-D



“KULIAH”
‘Hal Yang Tak Pernah Terfikir, Namun Menjadi Pilihan’

            Saya adalah anak ke 6 dari 7 bersaudara atau yang biasa disebut didesa saya, saya adalah pengais bungsu. Saya mempunyai 5 kakak dan 1 adik, itu terdiri dari 3 kakak perempuan, 2 kakak laki-laki, dan satu adik perempuan. Kami termasuk KB [ Keluarga Besar ], mungkin karena kedua orang tua saya orang tua jadul atau jaman dahulu, kebiasaan orang jaman dahulu memiliki pandangan banyak anak banyak rezeki. Mungkin itu yang adadibenak kedua orang tua saya dahulu, hingga mempunyai banyak anak sampai anak 7
            Keluarga besar saya bukanlah keluarga yang miskin namun juga bukan orang kaya, itu yang saya rasakan dari saat saya SD [Sekolah Dasar] hingga saya usia sekarang. Namun Ibu saya ppernah bercerita kepada saya bahwa sebelum saya lahir atau hanya baru mempunyai 2 anak, yaitu kaka saya yang pertama dan yang kedua. Beliau adalah termasuk keluarga yang bisa dibilag kurang mampu, namun Ibu saya pernah diberi wejangan atau nasihat oleh kaka beliau, bahwa biarpun engkau sekarang miskin tapi yakinlah suatu saat akan ada yang bisa mengangkat derajat keluarga dari anak-anakmu kelak.

            Dan semenjak kata-kata itu Ibu saya terus berjuang demi kedua anaknya dan sampai melahirkan ketiga kaka saya berikutnya dan sampailah kemudian saya lahir. Saya adalah anak laki-laki ke tiga dikeluarga saya, saya termasuk anak yang lahir dikeadaan keluarga yang sudah dibilang tidak miskin namun juga belum kaya tapi cukup.
            Karena saat saya TK [Taman Kanak-kanak] saya sering diajak jalan-jalan oleh kakak saya yang pertama pergi kekota untuk bermain permainan yang ada di sebuah mall. Masa kecil saya terbilang anak kecil yang bahagia dibandingkan dengan kakak-kakak saya. Dan saat saya sudah masuk SD, itu adalah masa dimana saya mulai belajar membaca, menulis dan berhitung, hingga saya bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Saat SD saya belum mempunyai pikiran suatu saat saya ingin kuliah, namun saat saya SD dan ditanya oleh guru ‘Cita-cita kalian apa? Saya jawab ‘saya ingin jadi POLISI’.
            Alhamdulillah saya lulus dari SD tepat pada waktunya yaitu 6 tahun dan saya melanjutkan ke salah satu SMP Negeri di Desa saya. Semenjak saya SMP saya baru punya pikiran ingin apa dan ingin seperti apa kelak. Saat saya SMP saya sudah berkeinginan menjadi pekerja atau karyawan disebuah pabrik seperti kaka-kaka saya yang semuanya bekerja di pabrik. Semenjak SMP saya tidak sabar untuk cepat-cepat lulus dan masuk SMK, dan selama saya duduk di bangku SMP sayapun tidak pernah terbesit dalam pikiran saya untuk kuliah, yang ada hanya ingin cepat masuk SMK terus lulus dan bisa bekerja seperti kakak-kakak saya.
            Dan akhirnya saya pun lulus dari SMP tepat waktu yaitu 3 tahun, dan saya melanjutkan ke salah satu SMK swasta di desa saya. Saat saya sudah masuk SMK disitu keinginan saya untuk menjadi pekerja semakin besar dan saya berusaha agaer saya selalu mendapat nilai-nilai yang baik. Di SMK saya merasakan hal yang berbeda dibandingkan dengan saat saya SD dan SMP, mungkin karena saya sudah beranjak dewasa dibandingkan saat saya SD dan SMP.
            Perbedaan saya itu saya rasakan dalam hal menyerap pelajaran yang diterangkan oleh guru kepada saya. Saat SD dan SMP saat guru menerangkan dan guru bertanya “mengerti..?” saya menjawab “mengerti”, namun saat guru memberi soal untuk dikerjakan saya hanya bisa diam dan menunggu anak pintar mengerjakan, kemudian baru saya lihat kepada anak pintar tersebut [mencontek].
            SD dan SMP adalah masa dimana saya termasuk anak yang nakal dan sering mencontek, hal yang tak terpuji sebagai seorang siswa. Saat saya SMK dengan kemudahan saya menyerap materi yang guru terangkan, perlahan saya tinggalkan kebiasaan jelek saya mencontek. Namun sayapun mendapat hukum karma, saat SD dan SMP saya biasa mencontek pas di SMK malah saya sering jadi tempat untuk dicontek oleh temen-temen sekelas saya.
            Selama SMK saya ingin sekali cepat-cepat lulus dan bisa bekerja seperti kakak saya agar bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Saat SMK pun saya hanya fokus ingin kerja-kerja dan kerja bukan Kuliah,karena saat SMK saya sudah lelah dengan yang namanya belajar dan ingin segera cari uang untuk kedua orang tua saya. Dan akhirnya saya pun lulus , hal yang sangat saya tunggu-tunggu sejak lama agar saya bisa bekerja seperti kakak saya. Setelah lulus saya pun langsung pergi kedaerah dimana kakak-kakak saya bekerja, atau sering disebut dengan kata merantau. Saya pergi merantau dengan harapan agar saya bisa seperti kakak-kakak saya yang sudah bekerja ditanah rantau.
            Namun menjadi seperti kakak-kakak saya ternyata bukan hal yang mudah seperti yang saya pikirkan saat saya masih sekolah. Saya cari kerja kesana kemari, mulai dari mencari dikoran, lewat depnaker, lewat Jobfair, bahkan sampai saya cari kekawasan industrinya, namun pekerjaan itu tak kunjung saya dapatkan dan saya pun menganggur selama 1 tahun lebih. Setelah saya menganggur selama itu, saya ditawari oleh kakak saya yang pertama untuk kuliah saja. Namun saya jawab dengan tegas menolaknya dan tetap bersikeras ingin kerja saja. Satu minggu kemudian setelah kakak saya menyuruh saya kuliah, kakak saya menawari pekerjaan kepada saya, pekerjaan disebuah pabrik yang tidak besar. Dengan tegas saya pun menjawab saya mau bekerja di pabrik tersebut,saya pun memberi surat lamaran pekerjaan saya kepada kakak saya untuk diberikan kepada oabrik tersebut.
            Sebulan kemudian saya pun dapat panggilan test kerja di pebrik yang kakak saya tawari itu, sekian banyak test yang saya lakukan akhirnya saya pun diterima dipabrik tersebut, dan akhirnya hal yang saya tunggu-tunggu tiba, yaitu jadi pekerja pabrik. Namun ternyata saya taka mampu bertahan lama bekerja di pabrik tersebut,ada hal yang tidak saya jelaskan disini kenapa saya tak bertahan lama bekerja di pabrik tersebut. Saya hanya mampu bekerja dipabrik tersebut selama 6 bulan saja, awal bekerja sebenarnya saya berharap bisa bekerja lama diperusahaan tersebut namun takdir berkata lain. Setelah 3 bulan saya bekerja disitulah baru saya rasakan bagaimana rasanya jadi pekerja seperti kakak-kakak saya , yang berangkat pagi pulang malam dan berangkat malam pulang pagi.
            Disaat itulah saya baru terfikir untuk kuliah , hal yang tak pernah terfikir saat saya SD,SMP,SMK. Pada saat itu pun saya harus memutuskan hal yang akan menentukan masa depan saya, ingin jadi pekerja pabrik atau kuliah. Setelah 2 bulan berfikir saya pun memantapkan diri untuk memilih hal yang semoga terbaik untuk saya dan keluarga saya. Saya pun memutuskan untuk resaint dari tempat saya bekerja dan saya memutuskan kembali ke desa saya dan mendaftar kuliah di kota kelahiran saya yaitu Institute Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar